Selasa, 26 Oktober 2010

Penanggulangan Gawat Darurat (PGD) Di Bandara Supadio

Latihan Penanggulangan Gawat Darurat (PGD) atau dalam istilah lain Airport Emergency Plan (AEP) adalah wajib dilaksanakan di setiap Bandar Udara setiap 2 tahun sekali. Hal ini dimaksudkan agar apabila sewaktu-waktu di bandar udara tersebut terjadi kejadian gawat darurat, seluruh personel terkait sudah siap dalam menghadapinya.

Latihan Penggulangan Gawat Darurat rencananya akan dilaksanakan di Bandar Udara Supadio Pontianak pada tahun 2010 ini, dan hari H pelaksanaan akan diselenggarakan pada tanggal 4 November 2010. Skenario pelaksanaan rencananya ialah terjadi demonstrasi besar di sekitar Bandara yang meringsek masuk ke dalam apron (tempat parkir pesawat). Salah seorang demonstran melemparkan bom molotov ke pesawat yang sedang taxi sehingga terjadi kebakaran pesawat di areal apron (airside). Disini kerjasama antara Security Bandara dan kepolisian untuk menangani demonstrasi akan dipertunjukkan. Dilain pihak peran PKP-PK Bandara Supadio dalam menangani kebakaran pesawat yang sedang berlangsung.

Dalam mempersiapkan kegiatan ini, mock up akan dilengkapi dengan dummi pesawat yang dibuat dari kerangka besi yang di lapisi oleh seng. Rencananya di dalamnya akan ada beberapa orang pemeran korban yang akan diselamatkan oleh tim rescue PKP-PK.

Mock up dah jadi
Mari kita berdoa bersama semoga kegiatan ini akan terselenggara dengan lancar.

Sabtu, 27 Maret 2010

BERPROFESI SEBAGAI AIRPORT FIRE FIGHTER?

Pada suatu situs tentang pecarian suatu profesi, Kalau Aku Menjadi.. pada sub bagiannya kalau aku menjadi Airport Fire Fighter, disana dibahas mengenai kenapa kita mau menjadi pemadam kebakaran Bandara. Situs ini sepertinya diperuntukkan bagi anak muda Amerika yang sudah sampai umurnya untuk mencari pekerjaan menentukan profesi sebagai bekal untuk masa depannya. Tulisan mengenai profesi sebagai pemadam kebakaran bandara ini ditulis oleh Michael Tugay yang menceritakan betapa pentingnya profesi ini di suatu bandara.

MENGATASI KEJENUHAN DALAM BEKERJA

Kejenuhan merupakan suatu perasaan bosan terhadap situasi lingkungan sekitar kita. Kejenuhan dapat terjadi dimana saja dan tidak menutup kemungkinan juga dapat terjadi di lingkungan tempat kita bekerja. Salah satu faktor penyebab kejenuhan ialah situasi yang monoton dalam pekerjaan rutin kita. Menurut Sylvina Savitri (www.experd.com/news-articles/articles/18/ tanggal 12 maret 2010) mengatakan bahwa "Pekerjaan yang kurang menantang, tidak memberikan otonomi dan tanggung jawab yang berarti pun bisa memicu timbulnya jenuh. Selain itu dikatakannya bahwa pada dasarnya otak manusia selalu membutuhkan stimulasi dan tantangan. Hal ini yang menjadikan kita bersemangat mengerjakan tugas baru, karena otak bekerja untuk mengatasi tantangan yang diberikan. Setelah kita menguasai tugas baru tersebut, antusiasme kita kerap turun, timbul rasa jenuh karena otak secara otomatis hanya tinggal mengulang saja." Hal ini berkaitan dengan keseharian kita bekerja di Dinas PKP-PK yang bersifat stand by menunggu sesuatu yang tidak diharapkan terjadi, dan sudah tidak dipungkiri lagi kejenuhan bakal menghantui setiap personil PKP-PK yang tidak menyelingi kesehariannya dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan menunjang operasional.

Selasa, 09 Februari 2010

KESELAMATAN BERAWAL DARI KITA

Menyingkapi beberapa kebakaran yang terjadi di terminal bandara beberapa waktu yang lalu, kita sebagai insan pemadam kebakaran haruslah mawas diri dan selalu waspada terhadap kemungkinan yang akan terjadi. Beberapa standar operasional perlu kita terapkan untuk mengantisipasinya antara lain dengan pengecekan secara berkala alat pemadam portabel di tempat-tempat rawan di terminal dan tempat-tempat lainnya. Bekerjasama dengan dinas elektronika dalam pemasangan alat peringatan dini kebakaran, melakukan sosialisasi tentang prosedur pemadaman dengan menggunakan pemadam portabel serta sistem evakuasi yang tepat. Semua itu perlu kordinasi yang sinergis antar dinas PKP-PK dengan dinas-dinas lainnya.

Disamping itu, pembangunan sebuah bangunan di lingkungan Bandar Udara seyogyanya haruslah melibatkan dinas PKP-PK dalam merencanakannya. Perencanaan ini meliputi : pemasangan fix fire extinguisher ( sprinkler), penempatan hidran box, penempatan pemadam portabel, dan lainnya. Agar dikemudian hari apabila terjadi sesuatu hal seperti kebakaran dapat di tangani dengan cepat dan dalam hal perawatan peralatannya pun dapat memudahkan kita dinas PKP-PK sebagai user.

Access road, yang akan dilalui mobil pemadam PKP-PK yang berukuran besar ini pun haruslah diperhatikan. Karena hal ini menyangkut response time dari dinas PKP-PK dalam menyingkapi kondisi darurat di Bandara. Tidak hanya accident di movement area, tapi juga insident di publik area seperti terminal bandara, gedung kantor dilingkungan bandara, itu semua tanggung jawab Dinas PKP-PK. Pembangunan di lingkungan Bandara haruslah memikirkan semua hal tersebut di atas.

Jumat, 01 Januari 2010

Rekondisi Foam tender 2




Foam tender 02 saat ini sedang dalam proses rekondisi. Proses rekondisi ini dilaksanakan oleh PT. Bukaka dengan biaya rekondisi sekitar 1 Miliar rupiah. Tahap pertama pengerjaan dilakukan pengecatan ulang dimulai awal Desember dan selesai pada tanggal 29 Desember 2009. Tahap berikutnya yaitu rekondisi mesin dan sistem-sistem yang ada akan dilaksanakan pada awal/pertengahan Januari 2010. Semoga proses rekondisi kendaraan ini dapat berjalan lancar dan dapat mengembalikan kondisinya menjadi lebih baik dan dapat beroperasi normal.